FRAKSINASI DAN ANALISIS KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS EKSTRAK UMBI BUNGA KELELAWAR HITAM (Tacca chantrieri André)

Authors

  • Roswita L. Wusu Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
  • Antonius R. B. Ola Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana ; Laboratorium Riset Terpadu (Biosains), Universitas Nusa Cendana
  • Mikhael F. Bitin Berek Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
  • Prisilia T. Dapa Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
  • Yohanes G. Lamak Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Keywords:

bunga kelelawar hitam; kromatografi cair vakum; kromatografi lapis tipis

Abstract

Abstrak

Bunga kelelawar hitam (Tacca chantrieri André) merupakan tumbuhan herba tahunan di daerah tropis. Tacca chantrieri André memiliki kandungan metabolit sekunder, salah satunya adalah taccalonolida yang telah diidentifikasi sebagai penstabil mikrotubulus yang memiliki khasiat melawan tumor yang resistan terhadap obat dan agen antikanker yang baik. Ekstrak dari tumbuhan ini dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri, antiinflamasi dan antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil senyawa kimia khususnya kandungan metabolit sekunder pada ekstrak umbi bunga kelelawar hitam asal Kalimantan. Ekstrak diperoleh melalui proses maserasi simplisia dengan pelarut metanol. Ekstrak diperoleh melalui proses maserasi dengan pelarut metanol, kemudian difraksinasi menggunakan Kromatografi Cair Vakum dan diuji secara kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis. Hasil fraksinasi menunjukkan adanya 7 fraksi besar pada ekstrak umbi bunga kelelawar hitam yang memiliki variasi warna yaitu kuning, hijau, kuning kecokelatan dan cokelat tua. Analisis Kromatografi Lapis Tipis setiap fraksi menunjukkan adanya kandungan senyawa metabolit sekunder yang bersifat semipolar dan non polar pada fraksi 60%, 40%, dan 20% n-heksan dalam etil asetat dan 100% etil asetat.

Abstract

Black bat flower (Tacca chantrieri André) is an annual herbaceous plant in the tropics. Tacca chantrieri André contains secondary metabolites, one of them is taccalonolide which has been identified as a microtubule stabilizer that has efficacy against drug-resistant tumors and a good anticancer agents. Extracts from this plant can be used as antibacterial, anti-inflammatory and antifungal. This study aims to determine the profile of chemical compounds, especially the content of secondary metabolites in black bat flower tuber extract from Kalimantan. The extract was obtained by maceration process with methanol solvent, then fractionated using Vacuum Liquid Chromatography and tested qualitatively by Thin Layer Chromatography. The results of the fractionation showed that there were 7 large fractions in the black bat flower tuber extract which had colour variations that are yellow, green, brownish yellow and dark brown. Thin Layer Chromatography Analysis of each fraction showed the presence of semi-polar and non-polar secondary metabolites in 60%, 40%, and 20% n-hexane in ethyl acetate and 100% ethyl acetate.

Downloads

Published

2022-04-25