ANALISIS POTENSI FLY ROCK PADA KEGIATAN PELEDAKAN DI KUARI DESA LAGADAR, KECAMATAN MARGAASIH, KABUPATEN BANDUNG

Authors

  • Woro Sundari Program Studi Teknik Pertambangan , Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Nusa Cendana

Keywords:

batu terbang (fly rock) , geometri peledakan

Abstract

Abstrak

Kegiatan penambangan batuan andesit dikuari PT. Panghegar Mitra Abadi menerapkan metode peledakan dalam proses pembongkaran batuan andesit. Salah satu efek peledakan yang sangat berbahaya baik bagi manusia maupun peralatan produksi adalah batu terbang. Prediksi besar jarak lemparan maksimum batu terbang berperan penting dalam penentuan jarak aman baik bagi manusia maupun alat produksi dan juga perlu diketahui penyebab serta cara mengurangi potensi batu terbang.Dengan mengetahui jarak lemparan aktual sesuai dengan penerapan geometri peledakan, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai radius aman yang baru tanpa harus terikat dengan ketentuan Kepmen Nomor 1827K/30/MEM2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik yang mengatur standar lemparan batu terbang 300 meter untuk peralatan mekanis dan 500 meter untuk manusia. Geometri peledakan aktual yang diterapkan pada PT.Panghegar Mitra Abadi yaitu burden 1,6 m, spasi 2,56 m, stemming 3,49 m, primary charge 2,51 m, tinggi jenjang 6 m dan kedalaman lubang ledak 6m dengan bahan peledak ANFO 6,42 kg/lubang. Dengan geometri peledakan ini, hasil lemparan batu terbang jika dihitung menggunakan rumus facebust Richard dan Moore diperoleh jarak lemparan maksimal 60 m, rumus cratering Richard dan Moore 7,6 m,sedangkan jika menggunakan rumus Ludborg diperoleh jarak lemparan maksimal sejauh persamaan 50,05 meter. Dari hasil analisis yang dijabarkan di atas terkait jarak lemparan maksimal batu terbang, dapat disimpulkan bahwa kegiatan peledakan di PT.Panghegar Mitra Abadi tidak menimbulkan efek flyrock dan diperoleh informasi jarak radius aman aktual baik bagi peralatan mekanis maupun manusia. Namun sebagai bahan acuan dalam kegiatan peledakan selanjutnya, dibuat simulasi regisgn dan ditemukan nilai burden,stemming,spacing,kedalaman lubang ledak dan subdrilling lebih berpotensi menghasilkan efek batu terbang. Hal ini dikarenakan nilai geometri yang ditetapkan di PT.PMA belum memenuhi standar. Untuk itu geometri peledakan di redesign dengan rumus C.J.Konya dan R.L.Ash.

Abstract

Andesit rock mining activities in the quarry PT. Panghegar Mitra Abadi apply the blasting method in dismantling andesit rock. One of the explosion effects which are very dangerous towards human or production tools is flyrock. Prediction of throw maximum distance of flyrock has important role on deciding safety distance for human and production tools. It is also necessary to find out the cause and how to decrease the potential of flyrock. By knowing the actual throwing distance in accordance with the application of blasting geometry,it is hopped that it can provide information about the new safe radius without having to be bound by the provisions of ministerial Decree No.1827 K/30/MEM/2018 concerning Guidelines for Implementing Good Mining Engineering Rules which regulates the standard of throwing stones at 300 m for mechanical equipment and 500 m for humans. The actual blasting geometry applied to PT.PMA is burden 1.6 m, spaced 2,56 m, stemming 3,49 m, primary charge 2,51 m, ladder height 6 m, and depth of blast hole 6 m with ANFO explosives 6,42 kg/hole. With this blasting geometry, the results of trowing stones when calculated using the distance of 60 m, the cratering formula of Richard and Moore (2005) 7,6 m, while using the lundborg formula (1981) the distance obtained is maximum throw as far as 50,05m. Form the results of the analysis described above regarding the maximum throwing distance of flying stones, it can be concluded that the blasting activities at PT.Panghegar Mitra Abadi does not cause fly rock effect and information on the actual safe radius distance is obtined for both mechanical and human equipment.However, as a reference material in subsequent blasting activities, redesign simulations were made and found that the values of burden, stemming, spacing, blast hole depth and subdrilling have the potential to produce flying rock effects. This is because the geometry value set at PT.Panghegar Mitra Abadi has not met the standard. For this reason, the blasting geometry was redesign using the C.J. Konya and R.L.Ash formulas.

Downloads

Published

2022-04-25