PENGUJIAN MENGGUNAKAN ALUMUNIUM DALAM PENINGKATAN KADAR MANGAN DENGAN METODE PYROMETALLURGY TERMIT DARI DESA OEPUAH, KECAMATAN BIBOKI MOENLEU, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Keywords:
Perbandingan Alumunium, kadar mangan,pyrometallurgy termitAbstract
Abstrak
Pyrometallurgy adalah suatu proses ekstraksi metal dengan penggunaan energi panas/kalor. Suhu yang digunakan mulai dari 500C – 2500C (proses Mond untuk pemurnian nikel), hingga mencapai 2.0000 C (proses pembuatan campuran baja), yang umum dipakai hanya berkisar 5000C-1.6000C. Pada suhu tersebut kebanyakan logam ataupun campurannya sudah dalam fase cair bahkan kadang-kadang dalam fase gas pengambilan sampel bijih Mangan di desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timur Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik. Lokasi pengujian XRF dilakukan di Laboratorium Sentral Mineral Maju FMIPA, Dari data hasil pengujian XRF sebelum dilakukan proses termit dan pertukaran ion kandungan mangan 22,0% . Dari hasil pengujian XRF kadar mangan setelah dilakukan pemurnian memiliki kadar 66,48% dibandingkan dengan unsur senyawa dan unsur pengotor lainnya, hal ini menunjukan bahwa proses termit dan penukaran ion dapat digunakan dengan maksimal untuk meningkatkan kadar dan memurnikan mangan hasil penelitian menunjukan Kadar bijih mangan (Mn) pada bijih mangan oksida sebelum dilakukan pemurnian dengan metode penukaran ion adalah 22,0, Kadar bijih mangan (Mn) pada bijih mangan oksida setelah dilakukan pemurnian dengan metode penukaran ion dimana kadar mangan meningkat menjadi 66,48%