PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH MENGUNAKAN GEOLISTRIK METODE KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KABUPATEN SUMBA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Authors

  • Ika Fitri Krisnasiwi Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Keywords:

geolistrik, tahanan jenis, akuifer, Schlumberger, interpretasi

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menduga satuan batuan yang mengandung akuifer di kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan alat geolistrik OYO Resistivity Meter MC OHM 2115 dan menggunakan metode konfigurasi Schlumberger. Pengukuran dilakukan sebanyak 12 titik pengukuran dengan panjang masing – masing lintasan adalah 150 m. daerah penelitian tersebar di Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pengolahan data hasil pengukuran dilakukan menggunakan software IP2WIN dilanjutkan menggunakan software Corel Draw X6. Hasil interpretasi dari 12 titik pengukuran menunjukkan terdapat 4 satuan batuan yaitu tahanan jenis 0 ≤ 2 Ohm m diinterpretasikan berupa lempung. Tahanan jenis 2,5 ≤ 10 Ohm m diinterpretasikan berupa napal. Tahanan jenis 10,5 ≤ 20 Ohm m diinterpretasikan berupa gamping napalan, sedangkan tahanan jenis ≥ 20,5 Ohm m diinterpretasikan sebagai batugamping terumbu. Akuifer berada di satuan batugamping terumbu dengan tahanan jenis 20,5 ≤ 100 Ohm m yang diakhiri dengan lapisan kedap air (impermeable) seperti lempung atau semi impermeable seperti napal. Berdasarkan hasil interpretasi disimpulkan bahwa sepanjang daerah pengukuran terdapat akuifer dengan kedalaman yang bervariatif, namun yang dapat dioptimalkan dengan pemboran adalah pada titik 01, 03, 04, 06, dan 09. Lokasi yang memiliki akuifer paling tebal adalah titik 04 (± 29,3 m) dan 09 (± 38 m). Dengan adanya hasil pengukuran pendugaan aqiver maka dapat dilakukan pemboran dengan kedalaman yang telah ditentukan dengan melihat hasil interprestasi.

Downloads

Published

2022-04-25