PERBANDINGAN DAYA HAMBAT MINYAK KELAPA MURNI HASIL FERMENTASI DAN MINYAK KELAPA TRADISIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus

Authors

  • Jasman Jasman Universitas Nusa Cendana
  • Eka T. A. Lasfeto Universitas Nusa Cendana
  • Yosep Lawa Universitas Nusa Cendana

Abstract

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk membandingkan daya hambat minyak kelapa murni (virgin coconut oil = VCO) dan minyak kelapa tradisional (MKT) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. VCO dibuat dengan teknik fermentasi sedangkan MKT dibuat dengan pemanasan. Daya hambat terhadap bakteri S. aureus diukur menggunakan metode difusi agar dengan amoxicillin sebagai kontrol positif dan aquadest sebagai kontrol negatif pada variasi waktu inkubasi antara 648 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik VCO maupun MKT, sama-sama memiliki daya hambat yang kuat terhadap bakteri S. aureus, tetapi untuk masa inkubasi yang lebih lama (lebih dari 24 jam), daya hambat VCO lebih besar daripada daya hambat MKT.

Kata kunci: daya hambat, minyak kelapa murni, minyak kelapa tradisional

ABSTRACT
The aim of this study was to compare the inhibition power of virgin coconut oil (VCO) and Traditional coconut oil (MKT) on the growth of Staphylococcus aureus bacteria. VCO is made by fermentation techniques while MKT is made by heating. inhibitions against S. aureus bacteria was measured using the agar diffusion method with amoxicillin as a positive control and aquadest as a negative control at the variation of the incubation time between 6-48 hours. The results showed that both VCO and MKT had strong inhibition against S. aureus bacteria, but for a longer incubation period (more than 24 hours), the inhibition of VCO was greater than that of MKT. 

Keywords: inhibition power, virgin coconut oil, traditional coconut oil.

Downloads

Published

2020-10-10