Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ramuan Sopi Tradisional Daerah Camplong dengan Menggunakan Metode Fermentasi dan Ekstraksi yang Bersumber dari Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.)
Keywords:
Fermentation, secondary metabolites, sopi, temperatureAbstract
Telah dilakukan penelitian identifikasi senyawa metabolit sekunder ramuan sopi tradisional daerah Camplong dengan menggunakan metode ekstraksi danĀ fermentasi yang bersumber dari pisang kepok (Musa paradisiaca L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan dari metode ekstraksi dan fermentasi pada ramuan sopi tradisional. Pada tahap ekstraksi, pisang kepok difermentasi dan dimurnikan dengan metode destilasi, destilat digunakan sebagai pelarut dalam proses maserasi ramuan sopi. Kemudian dipekatkan menggunakan rotary evaporator. Sedangkan pada fermentasi langsung, ramuan sopi dicampurkan dengan pisang kepok dan dimurnikan dengan metode destilasi. HasilĀ yang diperoleh dari kedua metode tersebut dilakukan uji fitokimia untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa metode ekstraksi mampu menghasilkan senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavanoid, saponin, sedangkan fermentasi langsung mengandung senyawa alkaloid. Perbedaan ini dipengaruhi oleh suhu pada proses destilasi mengakibatkan senyawa mengalami denaturasi. Senyawa metabolit sekunder yangdiperoleh dilakukan uji spekrofotometer UV-Vis untuk melihat panjang gelombang dari setiap senyawa. Panjang gelombang maksimum yang diperoleh pada metode ekstraksi maserasi untuk alkaloid 215 nm dan 226 nm serta 430 nm untuk flavanoid, untuk fermentasi langsung panjang gelombang maksimum alkaloid yang diperoleh adalah 222. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi lebih efektif menghasilkan senyawa metabolit sekunder dibandingkan dengan fermentasi.