PENGARUH KOMBINASI TEPUNG KROKOT (Portulaca oleracea) DAN TEPUNG KELOR (Moringa Oleifera) DALAM RANSUM KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI RANSUM DAN PERFORMA AYAM KAMPUNG SUPER FASE STARTER
Keywords:
krokot, kelor, konsumsi ransum, konversi ransum, pertambahan bobot badanAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemberian tepung krokot dan tepung kelor terhadap performa ayam kampung super fase starter. Penelitian ini menggunakan ayam kampung super sebanyak 80 ekor berumur 1 sampai 6 minggu. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Berblok yang terdiri dari 5 perlakuan 4 ulangan, di mana setiap ulangan terdiri 4 ekor ayam. Perlakuannya adalah P1 = pakan komersial 90% + 10% Krokot, P2 = pakan komersial 90% + 7,5% krokot + 2,5% kelor, P3 = 90% Pakan komersial + 5% krokot + 5% kelor, P4= 90% pakan komersial+2.5% krokot+7,5% Kelor, dan P5 = 90% pakan komersial + 10% kelor. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penggunaan kombinasi tepung krokot dan tepung kelor yang diberikan sebanyak 10% dalam ransum komersial tidak mempengaruhi secara nyata (P>0,05) semua variabel yang diamati. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kombinasi tepung krokot dan tepung kelor yang ditambahkan sebesar 10% dalam ransum ayam komersial tidak berpengaruh buruk terhadap ternak ayam kampung super pada fase starter.
Kata kunci: krokot, kelor, konsumsi ransum, konversi ransum, pertambahan bobot badan.