RATIO PENGGUNAAN UMPAN HIDUP JENIS TEMBANG (Sardinella fimbriata) DAN LAYANG (Decapterus ruselli) TERHADAP JUMLAH HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DENGAN ALAT TANGKAP POLE AND LINE PADA KM INKA MINA 699 DI LARANTUKA, FLORES TIMUR, NU

Authors

  • Sugiono Soepardi Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
  • Irandha C.M. Siahaan Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
  • Rasdam Rasdam Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang
  • Kadi Istrianto Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang
  • Aman Saputra Politeknik AUP Jakarta

Keywords:

Umpan hidup, Cakalang, Pole and line, KM Inka Mina 699

Abstract

Umpan hidup merupakan merupakan pendukung utama yang digunakan dalam penangkapan ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan alat tangkap jenis Pole and Line (Huhate).   Cakalang tergolong jenis ikan perenang cepat dengan salah satu ciri khas sebagai pemangsa yang rakus, dan dikenal sebagai ikan migrasi (migratory fish) dengan daerah penyebaran yang sangat luas meliputi daerah tropis dan sub tropis  termasuk di Perairan Laut Flores.  Cakalang memiliki ciri-ciri membentuk gerombolan,  perenang cepat dan melawan arus serta mencari makan berdasarkan penglihatan. Cakalang sangat menyukai mangsanya yang masih dalam keadaan hidup. Usaha penangkapan cakalang sangat bergantung dengan penyediaan umpan hidup.    Penelitian dilakukan pada Bulan Nopember 2021 sampai April 2022   terhadap 2(dua) jenis umpan hidup yakni Tembang (Sardinella fimbriata) dan Layang (Decapterus ruselli) yang digunakan, menunjukkan adanya Ratio antara jumlah besaran umpan yang digunakan saat operasi penangkapan dengan perolehan hasil tangkapan Cakalang,  sebesar 9,36  yakni besaran umpan hidup yang digunakan sebanyak 2.165 kg dengan perolehan hasil tangkapan Cakalang sebesar  20.265 kg.

 

Kata kunci: Umpan hidup, Cakalang, Pole and line, KM Inka Mina 699

Downloads

Published

2022-09-29