KINERJA JARINGAN IRIGASI AIR TANAH SUMUR PNK 219 DI NUNKURUS KABUPATEN KUPANG
Abstract
ABSTRAK
Sumur dengan nama PNK 219 menyediakan air untuk Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) agar dapat dimanfaatkan petani di desa Nunkurus untuk memenuhi kebutuhan bertani. Dibangun dan dipergunakan sejak tahun 2017 sehingga perlu dilakukan evaluasi atas kinerja sistim JIAT ini dan agar pemanfaatan oleh masyarakat petani dapat berkelanjutan. Hasil evaluasi terhadap sumur PNK 219 melalui pemompaan sumur berdasarkan constant rate test, transmisivitas sumur adalah 396.13 m3/hari dan berdasarkan recovery test, transmisivitas adalah 334.06 m3/hari, dan berdasarkan metode step drawdown kondisi sumur mengalami penyumbatan pada beberapa tempat. sistim JIAT ini membantu petani yang memberikan nilai rata-rata 2,5 atau tergolong baik dari segi pemanfaatan, memberi nilai rata-rata 2,15 tergolong tidak baik untuk pemeliharaan dan operasional sumur dan memberi nilai rata-rata 1,8 atau sangat tidak baik terhadap aspek manajemen dan pengorganisasian. Hal ini memberikan masukkan pada pemerintah, universitas atau dinas terkait agar dapat memberikan pendampingan pada Petani Pemakai Air dalam mengorganisasikan kegiatan pelaksanaan JIA.
Kata Kunci: sumur, transmisivitas,.
ABSTRACT
A well named The PNK 219 provides water for the Groundwater Irrigation Network (JIAT) so that farmers in Nunkurus village can use it to meet their farming needs. Built and used since 2017 so it is necessary to evaluate the performance of this JIAT system and so that utilization by farming communities can be sustainable. The results of the evaluation of the PNK 219 well through well pumping based on the constant rate test, the transmissivity of the well is 396.13 m3/day and based on the recovery test, the transmissivity is 334.06 m3/day, based on the step drawdown method the condition of the the condition of the well is clogging in several places. This JIAT system helps farmers who give an average score of 2.5 or classified as good in terms of utilization, giving an average score of 2.15 classified as not good for well maintenance and operation and giving an average score of 1.8 or very bad in terms of management and organization. This provides input to the government, universities or related agencies so that they can provide assistance to Farmers in organizing JIAT implementation activities.
Keywords: well, transmissivity.