DISEMINASI TEKNOLOGI INDUSTRI KREATIF DAN REKAYASA LINGKUNGAN DALAM UPAYA MENUJU DESA INOVASI BUDAYA DI DESA GEMAMPIR KECAMATAN KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN
Abstract
ABSTRAK
Program Diseminasi Teknologi Industri Kreatif dan Rekayasa Lingkungan Dalam Upaya Menuju Desa Inovasi Budaya di Desa Gemampir Kecamatan Karangnongko Kabupaten Klaten dilaksanakan tim Politeknik Negeri Semarang bersama mitra Kelompok Industri Kreatif “Sanggar Pandawa” dan Kelompok Wanita Tani “Rejo Makmur” serta Pemda Kabupaten Klaten. Industri kreatif wayang klitik dan miniatur mobil kayu sebagai komoditi berpotensi ekspor. Proses pembuatannya masih menggunakan alat sederhana sehingga mutu produk di bawah standar dan pembuatannya memakan waktu lama. Sedangkan untuk Kelompok Wanita Tani, dalam aktivitasnya belum menyentuh aspek rekayasa lingkungan misal di bidang peternakan, kotoran dan urin sapi masih berserakan dan mencemari lingkungan serta dalam pembutan pupuk organik masih menggunakan peralatan konvensional sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pupuk organiknya. Demikian juga dalam pasca panen jagung dan empon-empon belum diolah dikarenakan belum adanya teknologi tepat guna (TTG) pasca panen. PAUD dan TK Desa Gemampir yang juga dikelola oleh Kawita belum ada rekayasa lingkungan dalam bidang pendidikan. Hal ini menjadi permasalahan tetapi setelah dibenahi dengan diseminasi teknologi mempunyai nilai tambah untuk produk kreatif, pasca panen jagung dan empon empon dan masalah pendidikan lingkungan untuk menuju Desa Inovasi Budaya. Kegiatan ini bertujuan (1) memacu pertumbuhan ekspor produk wayang klitik dan miniatur mobil melalui diseminasi teknologi dengan peralatan produksi lebih modern dan melalui inovasi budaya, (2) meningkatkan pengembangan pasca panen jagung dan empon empon serta rekayasa lingkungan di bidang peternakan , (3) mengembangkan proses link-match antara perguruan tinggi, desa, Pemda, dan masyarakat. Metode yang digunakan adalah pengembangan kemitraan untuk mendapatkan penguatan produksi menggunakan peralatan teknologi modern, peningkatan penggunaan kemampuan alat produksi otomatis, penataan proses agar lebih efektif dan efisien, peningkatan kualitas produk, informasi teknologi hingga inovasi budaya di bidang produksi dan rekayasa lingkungan. Target luaran berupa (1) meningkatkan aset dan omzet industri kreatif yaitu bertambahnya fasilitas produksi TTG dan bertambahnya tenaga kerja terampil serta meningkatnya omzet penjualan ekspor (2) meningkatnya mutu produk yang dihasilkan dengan berbagai pelatihan peningkatan keterampilan karyawan serta pembenahan manajemen serta penerapan desain produk yang baru diharapkan mutu produk semakin meningkat; (3) meluasnya pasar produk dengan penerapan strategi pemasaran yang lebih baik diharapkan pasar produk menjadi lebih luas mencakup ekspor (4) rekayasa lingkungan di bidang peternakan, pasca panen dan pendidikan. Pola yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, pembuatan TTG, pelatihan operasional TTG, pendampingan dan moitoring dan evaluasi serta keberlanjutan, manajemen pemasaran, manajemen produksi dan manajemen keuangan (akuntansi) seraya semua kegiatan diikuti pendampingan pada proses pelaksanaan.
Kata kunci: industri kreatif, rekayasa lingkungan, desa inovasi budaya.