PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI KREATIF KERAJINAN TENUN IKAT LAMAHOLOT SEBAGAI PENUNJANG WISATA RELIGIUS SEMANA SANTA

Authors

  • Hironnymus Jati Universitas Nusa Cendana

Abstract

ABSTRAK

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi masyarakat termasuk usaha ekonomi kreatif kerajinan tenun ikat Lamaholot sebagai penjunjang pariwisata khususnya wisata religius Semana Santa, menganalisis kekuatan-kelemahan  dan peluang serta tantangan dalam kelangsungan usaha kerajinan tenun ikat Lamaholot yang  dan mendeskripsikan kontribusi usaha ekonomi kreatif tenun ikat Lamaholot dalam menunjang wisata religius Semana Santa. Kerajinan tenun ikat Lamaholot merupakan warisan budaya yang dipraktekan secara turun temurun, baik untuk  mmenuhi kebutuhan sosial dan budaya maupun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga; baik sebagai sumber nafkah utama maupun sampingan. Kerajinan tenun ikatLamaholot sebagai warisan budaya sejatinya mutlak dilestarikan dan dikembangkan agar tidak punah karena beralihnya generasi yang sering mengabaikan sumberdaya yang terbarukan. Keberlanjutan kerajinan tenun ikat Lamaholot tidak hanya ditentukan oleh perajin tetapi juga pemerintah daerah tugas dan tanggungjawab untuk melayani, mengatur dan memberdayakan masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui koperasi, kelompok dan lembaga keuangan mikro,  sehingga dapat menunjang wisata Semana Santa dan peningkatan pendapatan masyarakat. Penelitian ini menjadi penting karena setiap program pemberdayaan patut dievaluasi untuk menilai keberhasilannya dan upaya memperbaikinya supaya masyarakatnya lebih berdaya, dan hasil kajian sebelumnya belum menyentuh persoalan sumberdaya manusia pengrajin sebagai penentu kelangsungan usaha ekonomi kreatif tenun ikat, serta munculnya produk batik motif Lamaholot menjadi pemicu untuk  dilakukan kajian. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data primer, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan usaha ekonomi kreatif yang dilakukan pemerintah dapat meningkatkan unit usah tenun ikat, tenaga kerja, dan pendapatan pengrajin. Kekuatan pengrajin tenun ikat Lamaholot adalah desain motif dan penggunaan bahan alami, sedangkan kelemahannya adalah aktivitasnya tidak rutin, rendah literasi keuangan dalam kalkulasi biaya usaha dan keuntungan, teknologinya sederhana, kurangnya regenerasi karena rendahnya minat generasi muda menekuni usaha tenun. Peluang yang dapat dimanfaatkan adalah permintaan wisatawan asing akan produk tenun ikat yang menggunakan  100% bahan alami, kewajiban ASN dan siswa menggunakan produk tenun ikat setiap 2 hari dalam sepekan, setiap kegiatan keagamaan seperti Semana Santa, pesta adat, hari ulang tahun daerah, HUT RI  menggunakan tenun ikat Lamaholot. Tantangan yang dihadapi oleh pengarajin adalah kemajuan tenologi menghasilkan batik motif Lamaholot.  Untuk keberlanjutan kerajinan tenun ikat Lamaholot  maka perlu diperkenalkan ATBM yang belum dimiliki pengrajin. Untuk jangka pendek diperlukan pelatihan menenun bagi generasi milenial, sedangkan dalam jangka panjang diperlukanpendidikan formal tenun ikat pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Atau memasukkan tenun ikat sebagai salah satu jurusan pada SMK yang sudah ada.

Kata kunci: Pemberdayaan, ekonomi kreatif, Tenun ikat Lamaholot, wisata religius, Semana Santa

Downloads

Published

2019-12-15

How to Cite

Jati , H. . (2019). PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI KREATIF KERAJINAN TENUN IKAT LAMAHOLOT SEBAGAI PENUNJANG WISATA RELIGIUS SEMANA SANTA. SAINSTEK, 4(1), 362–372. Retrieved from https://conference.undana.ac.id/index.php/sainstek/article/view/65