PEMETAAN WILAYAH LAHAN KERING MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DI KOTA KUPANG

Authors

  • Tio Gabriel Nikson Mooy Universitas Nusa Cendana
  • Frederika Rambu Ngana Universitas Nusa Cendana
  • Albert Zicko Johannes Universitas Nusa Cendana
  • Jehunias Leonidas Tanesib Universitas Nusa Cendana

Abstract

Abstrak

Lahan kering merupakan sumber daya yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, baik untuk tanaman pertanian, hortikultura, perkebunan maupun peternakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi lahan kering dengan bantuan data penginderaan jauh dan menghitung luas lahan kering di Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 yang diklasifikasikan dengan metode Support Vector Machine (SVM) untuk memetakan wilayah lahan kering. Dua metode dari band komposit yang berbeda digunakan untuk mengklasifikasikan tutupan lahan. Tutupan lahan kering di Kota Kupang terdiri dari lahan tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, ditanami pohon/hutan rakyat, padang penggembalaan, hutan, sementara tidak diusahakan, dan lain-lain. Hasil pemetaan menunjukan bahwa Kota Kupang memiliki potensi wilayah lahan kering berdasarkan hasil klasifikasi metode 1 (false color composite band 7,5,3) adalah 7.727,76 ha dan metode 2 (color infrared band 5,4,3) memiliki luas 7.74,91 ha. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa penginderaan jauh dapat digunakan untuk memetakan potensi wilayah lahan kering yang ada di Kota Kupang.

Kata kunci: lahan kering, penginderaan jauh, landsat 8, support vector machine (SVM).

Abstract

Dryland is a resource that has great potential for agriculture development, both for crops, horticulture, plantations, and livestock. This study aims to map and calculate the area of dryland in Kupang City using remote sensing. This study uses Landsat 8 satellite imagery for mapping the dryland using the Support Vector Machine (SVM) method. Two methods of two different band composites were used to classify the landcover maps. The landcover maps were divided into dry fields/gardens, farms/Huma, plantations, planted trees/people's forest, pastures, state forests, while not being cultivated, and others. The result shows that Kupang city has the potential dryland based on the classification results of method 1 (false-color composite bands 7.5.3) is 7,727.76 ha, and the classification result of method 2 (color infrared bands 5.4.3) is 7,74.91 ha. These results show that remote sensing can be used to map the potential dryland in Kupang city.

Keywords: dry land, remote sensing, landsat 8, Support Vector Machine (SVM)

Downloads

Published

2021-12-13