Variasi Jarak Tanam Dan Mulsa Organik Terhadap Keragaan Tanaman Kacang Guar (Cyamopsis tetragonoloba L)

Authors

  • Y.R.Y. Gandut Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Effy Roefaida Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Y. Radja Kana Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • S.E. Leo Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana

Keywords:

jarak/interval tanam, mulsa organik, keragaan tanaman, kacang guar

Abstract

Keefektifan tumbuh-tumbuhan merupakan hasil dari hubungan antara lingkungan dan susunan genetik tanaman, seperti yang terlihat pada perkembangan tumbuhan. Tujuan dari proses pengembangan adalah untuk memastikan efektivitas tanaman. Salah satu kacang-kacangan adalah kacang guar. Tumbuhan ini mampu bertahan di musim kemarau. Kacang ini diciptakan di India dan kemudian diangkut ke AS. Sebagai produk serbaguna, kacang guar terutama ditanam karena kemampuannya menghasilkan guar galactomannan, pengental dan penstabil yang ditemukan pada hidangan seperti saus untuk salad, es krim, dan yoghurt. Tanaman kacang guar dapat tumbuh di beberapa provinsi di Indonesia, termasuk Nusa Tenggara Timur (NTT). Mengoptimalkan jarak tanam dan penggunaan mulsa yang berkelanjutan merupakan dua tindakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produksi biomassa. Penelitian yang menggunakan rancangan faktorial dua faktor dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana. Faktor pertama adalah jarak tanam, yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu 50 cm x 20 cm, 50 cm x 30 cm, dan 50 cm x 40 cm. Komponen kedua adalah aplikasi mulsa sekam padi organik, yang dibagi menjadi dua tingkat yaitu 10 ton per hektar dan 20 ton per hektar. Terdapat tiga kelompok yang terbentuk, bergantung pada posisi matahari terbit. Percobaan Duncan 5% kemudian digunakan untuk memastikan perbedaan antara masing-masing perlakuan. Temuan menunjukkan bahwa komponen tunggal yang terdiri dari jarak tanam dan kombinasi dari posisi tanam dan mulsa yang terbuat dari bahan organik memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kinerja tanaman. Meskipun mulsa organik saja tidak memiliki dampak yang terlihat pada kesehatan tanaman. Performa tanaman kacang guar terbaik dicapai ketika jarak tanam 50 cm x 30 cm digunakan dalam kombinasi dengan 10 ton hektar-1 mulsa organik; namun, jika jarak tanam 50 cm x 20 cm digunakan, 20 ton hektar-1 mulsa organik harus ditambahkan, dan jika jarak tanam 50 cm x 40 cm digunakan, 10 ton hektar-1 mulsa organik harus ditambahkan.

Downloads

Published

2024-01-03