Upaya Konservasi dan Pengembangan Lamtoro (Leucaena leucocephala) Sebagai Alternatif Energi Co-Firing (Studi Kasus Desa Oetuke, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan)
Keywords:
Konservasi, Lamtoro (Leucaena leucocephala), Co-firing, OetukeAbstract
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui upaya konservasi dan pengembangan Lamtoro yang terdapat di wilayah Desa Oetuke, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2023. Lokasi penelitian ini di Desa Oetuke, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat tulis, kamera, perekam suara dan laptop sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Upaya konservasi yang dilakukan oleh masyarakat desa Oetuke yaitu masyarakat melakukan pola tanam biasa yang ditanam rapi disetiap panjang lereng lahan dan lahan pekarangan milik masyarakat dengan pola tanam tumpangsari, kemudian perlindungan hutan yang dilakukan oleh masyarakat desa Oetuke yaitu memperhatikan dari kebakaran, perambahan, pembalakan, hama dan penyakit serta perlindungan dari gejala alam, kemudian menanam anakan Lamtoro yang dilakukan dari tahun 2022 sebanyak 40.000 (empat puluh ribu) bibit yang ditanam oleh pengelolah lapangan dan masyarakat ikut berpartisipasi dalam menanam Lamtoro dengan luas kawasan sekitar 3.000 Ha, kemudian melakukan pemanfaatan hutan terhadap satwa (ternak) dengan memanfaatkan daun dari Lamtoro, kemudian masyarakat melakukan penerapan aturan dalam menebang dengan sistem tebang setinggi dada sebagai bentuk pelestarian. Pengembangan Lamtoro, kesediaan masyarakat dilibatkan dalam pengembangan Lamtoro di desa Oetuke setuju (76%). Adanya kelompok sadar dalam pengembangan Lamtoro di desa Oetuke setuju (77%). Dukungan pemerintah terhadap pengembangan Lamtoro di desa Oetuke setuju (69%). Pengembangan Lamtoro membantu perekonomian (46%). Kerusakan yang disebabkan oleh masyarakat di desa Oetuke (68%). Keberlanjutan pengembangan Lamtoro di desa Oetuke (62%).