Tingkat Ketahanan Beberapa Klon Hibrida Ubi Jalar Ungu Terhadap Penyakit Kudis (Sphaceloma batatas Saw.)

Authors

  • Yosep Seran Mau Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Anggerita Funan Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • I G. B. Adwita Arsa Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Antonius S.S. Ndiwa Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana

Keywords:

hibrida, klon, penyakit kudis, tahan, rentan

Abstract

Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan April – Oktober 2020 di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kassa Universitas Nusa Cendana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat ketahanan beberapa genotipe hibrida (F1) ubi jalar ungu terhadap penyakit kudis dan mengidentifikasi klon-klon hibrida ubi jalar ungu yang tahan penyakit kudis. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan delapan perlakuan dan tiga ulangan. Variabel yang diamati adalah waktu munculnya gejala dan severitas penyakit. Pengamatan waktu munculnya gejala dilakukan sejak hari ke-1 setelah inokulasi (HSI) hingga munculnya gejala untuk pertama kali, sedangkan pengamatan severitas penyakit dilakukan pada 2 minggu setelah inokulasi (MSI), dan selanjunya dilakukan pada 4 dan 6 minggu stelah inokulasi. Data yang diperoleh dianalisis ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh jenis klon yang sangat nyata waktu munculnya penyakit dan LDBK keparahan penyakit antara genotipe ubi jalar yang diuji. Waktu munculnya gejala berkisar 3,11 – 6,78 HIS, LDBK keparahan penyakit kudis berkisar 97,72%.hari hingga 427,52%.hari. Tingkat keparahan penyakit kudis pada pengamatan terakhir (6 MSI) berkisar 6,30 – 26,28%; dengan demikian maka varietas ubi jalar yang diuji diklasifikasikan ke dalam tiga kategori resistensi yaitu ‘Tahan ‘(ANTIN-01 dan SLM/JPV-02), Agak Tahan (CIL/JPV-01, SLM/JPV-01, Cil/JPV-01, CIL/JPV-05, KDL/NPL-02) dan Agak Rentan (KRA-01).

Downloads

Published

2023-01-09