Rancangan Tindakan Konservasi Tanah pada Lahan Pertanian di Desa Hokeng Jaya Kabupaten Flores Timur Berdasarkan Pendekatan Prediksi Erosi Aktual dan Erosi Yang Dapat Ditoleransi
Keywords:
erosi ditoleransi, prediksi erosi, tindakan konservasi tanahAbstract
Kegiatan pertanian yang dilakukan dapat memperbesar laju erosi, terutama pada tanah-tanah yang berlereng. Jika dibiarkan terus menerus tanpa tindakan konservasi, erosi dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan akhirnya berpengaruh terhadap produksi tanaman yang dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi laju erosi aktual (nilai A) dengan menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dan erosi yang dapat ditoleransi (nilai T) dengan menggunakan persamaan Hammer. Penelitian ini dilakukan pada lahan pertanian di Desa Hokeng Jaya Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur yang terbagi dalam 7 Satuan Penggunaan Lahan (SPL), yaitu: perladangan jagung (SPL I), kebun campuran kakao dan kelapa (SPL II, III, IV, V, VI dan VIII). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai A tertinggi yaitu sebesar 767 ton/ha/tahun terjadi pada SPL I dengan penggunaan lahan perladangan dan kemiringan lereng 9%, dan erosi terendah yaitu 118 ton/ha/tahun pada SPL VI dengan penggunaan lahan kebun campuran kakao dan kelapa dan kemiringan lereng 15%. Nilai T bervariasi dari nilai tertinggi yaitu 30 ton/ha/tahun pada SPL III dan terendah 23 ton/ha/tahun pada SPL IV. Data-data tersebut menunjukkan bahwa erosi yang terjadi pada setiap SPL lebih besar dari nilai erosi yang dapat ditoleransi sehingga perlu dirancang tindakan konservasi agar erosi aktual menjadi lebih rendah dari ambang batas nilai erosi yang dapat ditoleransi. Alternatif tindakan konservasi yang disarankan berupa : tanaman ubi kayu + kacang tanah + sisa tanaman dijadikan mulsa atau jagung + kacang tanah + mulsa jagung 4 ton/ha + sisa tanaman dijadikan mulsa (SPL I), dan kebun campuran kerapatan tinggi + padang rumput yang tumbuh baik atau kebun campuran kerapatan tinggi + teras gulud dan mulsa sisa tanaman (SPL II-VII).