Identifikasi Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Mawar (Rosa hybrida L.) di Kabupaten Timor Tengah Selatan

Authors

  • Lasarus Snae Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Petronella S. Nenotek Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Don H. Kadja Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana
  • Mayavira V. Hahuly Program Studi Agroteknologi Universitas Nusa Cendana

Keywords:

identifikasi, mawar, patogen, penyakit, serangga hama

Abstract

Mawar memiliki nilai estetika dan ekonomi penting. Dalam industri pariwisata dan perhotelan, mawar merupakan komponen penting untuk dekorasi. Mawar juga dibutuhkan dalam industri farmasi, industri wewangian, dan industri pangan  Hal ini antara lain karena kelopak mawar mengandung berbagai senyawa metabolit sekunder dengan aktivitas antioksidan, vitamin C,  karotenoid, komponen fenolik, beberapa mineral dan minyak esensial yang tinggi. Tanaman mawar umumnya tumbuh baik di daerah sejuk. Kabupaten Timor Tengah Selatan memiliki sejumlah lokasi sejuk dan terdapat banyak tanaman mawar. Dalam budidaya mawar, tidak terlepas dari permasalahan hama dan penyakit tanaman. Informasi akurat tentang identitas hama dan penyakit diperlukan dalam pengelolaan hama tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hama dan penyakit pada tanaman mawar di Kabupaten TTS. Survei dilakukan di empat desa yaitu Oinlasi (Kecamatan Mollo Selatan),  Mnelalete (Kecamatan Amanuban Barat), Oelbubuk (Kecamatan Mollo Tengah), dan Kuanuel (Kecamatan Fatumnasi). Penentuan lokasi pengamatan di desa dilakukan dengan metode bola salju. Serangga hama yang ditemukan diambil dan dimasukan dalam stoples berisi akohol 70%, sedangkan bagian tanaman bergejala sakit diambil dan dimasukan dalam plastik sampel, kemudian diberi label. Identifikasi hama dan patogen dilakukan di Laboratorium Hama serta di Laboratorium Penyakit Tumbulan Faperta Undana. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei-Agustus 2022. Hama yang berhasil ditemukan yaitu: Hyposidra talaca, Valanga nigricornis, Epinotia solandriana, Macrothylacia sp., Ferrisia virgata, Podisus maculeventis, Caracolus marginella, dan Myzus persicae. Patogen yang berhasil diisolasi yaitu: Marssonina rosae penyebab Bercak hitam, Rostlania solanacearum penyebab layu bakteri, dan  Nigrospora sp. serta Curvularia sp. yang diisolasi dari gejala bercak daun.

Downloads

Published

2023-01-09