Identifikasi Potensi Keanekaragaman Hayati pada Kawasan Hutan Lindung di Pulau Lembata

Authors

  • Marliana Chrismiawati Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur
  • Yeni Trisetyaningrum Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur
  • Herniwati Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur
  • Ardi Ismanto Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur
  • Elisa Iswandono Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Nusa Tenggara Timur

Keywords:

Hutan Lindung, Keanekaragaman Hayati, Potensi, Tinggi

Abstract

Keanekaragaman hayati meliputi keanekaragaman ekosistem, spesies dan genetik yang bernilai penting banyak yang berada di luar kawasan konservasi. Masih terdapat ekosistem-ekosistem penting yang belum terwakili di dalam jaringan kawasan di lindungi.  Wilayah Nusa Tenggara Timur secara bioregion termasuk dalam region wallacea, subregion Sunda Kecil (Lesser Sunda) memiliki tingkat endemisitas yang tinggi.   Pulau Lembata merupakan salah satu pulau di Nusa Tenggara merupakan salah satu pulau besar di wilayah Nusa Tenggara Timur. Informasi mengenai potensi dan nilai-nilai keanekaragaman hayati di Pulau Lembata masih sangat terbatas dan relatif sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk menilai potensi keanekargaman hayati  yang berada di luar kawasan konservasi di Pulau Pulau Lembata yaitu pada Kawasaan HL Hadakewa Labalekang, HL Ile Paugora, HL  Ile Mahino, HL Ile Mingar, HL Natu, HL Lewotolo, dan HL Ile Kedang. Penilaian keanekaragaman hayati tinggi dilakukan dengan metode pembobotan menggunakan peta dasar yaitu peta tutupan lahan, perta ketersediaan air dan peta sebaran TSL di Pulau Lembata yang diperoleh dari data sekunder seperti jurnal, database online, hasil survey serta dokumen resmi lain yang dapat dipertanggung jawabkan. Distribusi Tumbuhan dan Satwaliar diaolah dengan menggunakan pemodelan distribusi satwa liar Maximum Enthrophy.  Peta sebaran tumbuhan dan satwaliar hasil pemodelan dioverlay dengan peta tutupan lahan, perta ketersediaan air. Hasil analisis terindikasi pada Kawasan Hutan Lindung di Pulau Lembata memiliki potensi kenanekaragaman hayati. Hasil dari analisis pembobotan diperoleh luas kawasan dengan potensi keanekaragaman hayati rendah seluas 27,012.56 ha (54%)  luas kawasan dengan potensi keanekaragaman hayati sedang seluas 7,488.40 (15%) ha kawasan dengan potensi keanekaragaman hayati tinggi seluas 15,319.34 ha (31%).  Pada kawasan di Hutan Lindung di Pulau Lembata merupakan habitat jenis-jenis satwa di lindungi dan endemik  seperti Kakatua Kecil Jambul Kuning, Rusa Timor, dan Tiong Emas, Elang Laut-Dada Putih, serta habitat singgah (stepping stone) pada jenis-jenis migran seperti  Sikep-madu Asia.

Downloads

Published

2023-01-09