Pengaruh Dosis Pupuk Kascing Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Lobak (Raphanus sativus L.)

Authors

  • Maria Dela Alesandra Teras
  • Effy Roefaida
  • Shirly Seahan Oematan

Keywords:

Pupuk Kascing; pertumbuhan dan hasil tanaman lobak

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Desember 2023 sampai Februari 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kascing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lobak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yang diteliti yaitu P0 = Kontrol/tanpa pupuk kascing, P1 = dosis pupuk kascing 5 ton/ha setara dengan 50 g/polybag, P2 = dosis pupuk kascing 10 ton/ha setara dengan 100 g/polybag, P3 = dosis pupuk kascing 15 ton/ha setara dengan 150 g/polybag, P4 = dosis pupuk kascing 20 ton/ha setara dengan 200 g/polybag, P5= dosis pupuk kascing 25 ton/ha setara dengan 250 g/polybag. Variabel yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun, panjang umbi, lingkar umbi, berat umbi, bobot biomassa segar tanaman, dan indeks panen tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kascing berpengaruh tidak nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman dan pertambahan jumlah daun tanaman lobak. Namun, perlakuan pupuk kascing berpengaruh nyata terhadap panjang umbi, berpengaruh sangat nyata terhadap lingkar umbi, bobot biomassa tanaman, bobot umbi, dan indeks panen tanaman lobak. Perlakuan dosis pupuk kasing pada perlakuan dosis 20 ton/ha memberikan rata-rata hasil yang optimal terhadap panjang umbi, lingkar umbi, bobot biomassa segar tanaman, bobot umbi, dan indeks panen tanaman 1. PENDAHULUAN Lobak (Raphanus sativus L.) adalah sayuran yang termasuk dalam kelompok tanaman bentuk umbi, keluarga Cruciferae dengan batang yang pendek, sehingga semua daunnya berjejal-jejal di atas tanah. Tanaman lobak memiliki banyak kandungan gizi yang merupakan sumber utama kalori, mineral dan vitamin. Kandungan gizi dalam 100 gram lobak adalah energi 22 kalori, protein 0,6 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat 5,2 gram, kalsium (Ca) 36 miligram, fosfor (P) 19 miligram, dan zat besi 0,8 gram (besi), serat 0,7 gr, vitamin A 10SI, vitamin B1 (tiamin) 0,06 mg, vitamin B2 (riboflavin) 0,03 mg, vitamin B3 (niasin) 0,04 mg, vitamin C 27 mg (Samadi, 2013). Umbi lobak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, karena hampir seluruh bagian tanaman lobak dapat dikonsumsi. Meskipun umbi lobak dapat dimakan mentah atau diasamkan, namun umbi lobak umumnya dibuat menjadi campuran sup (Sunarjono & Nurrohmah, 2013). Dilihat dari manfaat dan zat-zat gizi, maka tanaman lobak memiliki potensi untuk di budidayakan dan dikembangkan di Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS RI, 2021) besarnya produktivitas tanaman lobak di Indonesia pada tahun 2020 yaitu 16,05 ton/ha dengan jumlah produksi 24,892 ton dan luas panen 1.550 ha, sedangkan besarnya produktivitas tanaman lobak di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2020 yaitu 0,108 ton/ha dengan jumlah produksi 11 ton dan luas panen 101 ha (BPS NTT, 2021). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dapat terlihat bahwa produktivitas lobak di NTT masih tergolong rendah. Rendahnya produktivitas ini disebakan oleh tindakan budidaya yang belum dilakukan secara maksimal, khususnya perhatian petani terhadap kesuburan tanah. Untuk mengatasi faktor yang menyebabkan rendahnya produktivitas tanaman lobak, maka perlunya upaya pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, karena unsur hara yang tersedia di dalam tanah tidak selalu mencukupi kebutuhan dalam memacu pertumbuhan tanaman secara optimal (Salikin, 2003). Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia, dan biologi tanah agar lebih sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun anorganik (Syaranamual, 2018). Pemenuhan kebutuhan hara bagi tanaman dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik, karena pupuk organik merupakan hasil dari dekomposisi bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba sehingga dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Surpatha dkk., 2012). Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan dalam budidaya tanaman hortikultura yang akan mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman lobak adalah pupuk kascing. lobak, yakni dengan masing-masing adalah 11,54 cm, 13,00 cm, 110,14 g, 92,43 g, dan 0,84.

Downloads

Published

2024-12-02